Rabu, 27 Agustus 2014

Batik Kita

ini tentang batik yang sama yang dipertemukan oleh takdir, siapa bilang kebetulan itu ada? kebetulan itu tidak ada, Tuhan sudah merancang sinopsis untuk masing-masing hambanya. mungkin ini caraNYA untuk memperkenalkan ku dengan mu. Aku berterimakasih padaNYA sampai sejauh ini aku tidak pernah menyesal bisa mengenalmu, kamu yang menjadikan ku perempuan yang lebih baik akhlaq ku dan cantik hatiku.





Aku mengenalmu melalui media sosial.
dalam tugas anak kuliahan.
kita dipertemukan satu universitas.
dan batik kita sama.
lalu sepertinya kita menjadi teman yang baik.
kau beri kabarmu setiap hari padaku.
aku begitu.
kita semakin dekat. kita merasa cocok.
lama-lama aku mengagumimu
bahkan kau sendiri tau kaulah tokoh dalam tulisanku.
sampai-sampai aku tak mengerti.
bayang wajahmu berputar-putar di kepalaku.
sampai-sampai aku juga merasakan ramahnya dirimu,
hay pangeran ramah .
kau baik kepada semua orang termasuk padaku.
kau berikan aku perhatian mu dan rasa nyaman.
kau tau ?
aku merasa menjadi nyonya saat bersamamu.
seluruh kebutuhanku kau penuhi, kebutuhan hatiku.
beranjak saat jauh.
aku mulai mencintaimu.
dan tak ada seorang pun yang tau.
kita lalui cinta diam-diam ini.
cinta sendirian yang kita rasakan.
aku ingat betul
23/04/14
seharian saat itu milik kita.
hay sayang.
aku mencintai akhlaqmu, kesolehanmu.
teringat betul aku.
saat kita berjalan bersama pada dinginnya malam itu .
menu yang kita santap saat berdua pun tetap sama.
soto ayam dan jeruk hangat
melihat indahnya gemerlap malamnya kota batu dalam dekapan mata kita.
biang lala itu menjadi saksinya sayang.
kau bercerita tentang masa lalu mu, aku pun begitu.
kau bercerita tentang keluargamu, aku pun begitu.
kau bertanya siapa yang ada dihatiku?
aku terdiam diatas kendaraanmu.
hay itu hanya mulutku yang diam.
hatiku sebenarnya ingin berucap bahwa itu kamu.
tapi sayang aku wanita lemah karena gengsi.
aku tau kau sangat peka.
senyum kecil dan mata tajam selalu kau lemparkan padaku
saat aku berucap bahwa aku mengagumimu.
kau menatapku dalam.
sepertinya ada yang ingin kau sampaikan.
tapi ternyata kau pun tak berani.
okee hari itu menjadi hari yang indah
ada kebohongan indah diantara kita.
saling menutupi perasaan masing-masing.
kita seperti kapal pesiar sewaktu badai.
kita bersilang jalan satu sama lain.
tapi kita tidak membuat sinyal.
kita tidak mengucapkan sepatah kata pun.
kita tidak punya apapun untuk dikatakan.
Tuhan akan merestui cinta diam kita ini.